Alfina (25 Tahun) tega menyelingkuhi suami dan anak-anaknya. Pada hal Alfina sudah mempunyai 3 anak. Alasan Alfina sendiri karena keadaan dari keluarga yang dia bina dengan sang suami tidak mendapatkan kemakmuran sehingga ia merasa tertekan dan membuat ia selingkuh. Terkadang memang keadaan ekonomi membuat sebuah keluarga menjadi berantakan seperti perselingkuhan. Istri mencari kenikmatannya sendiri tanpa memikirkan keluarga dan tak mau hidup sengsara.
Kejadian tersebut bermula saat Alfina pergi ke Garut bersama tiga orang
anaknya, selanjutnya pada 20 Maret 2012 silam, Ato, suami terdakwa
menyusul guna mengajak pulang dirinya beserta anak-anaknya. Namun,
kedatangan Ato saat itu tidak digubris oleh Alfina.
Alhasil, Ato
pun mencoba membujuk Alfina serta ketiga anaknya untuk pulang di
keesokan harinya dengan mengiming-imingi akan mengajak berekreasi ke
Kampung Gajah, Bandung, Jawa Barat. Usai berekreasi, Ato kembali
mengajak Alfina untuk kembali ke rumahnya di Cilegon, namun tetap
ditolak, alhasil Ato pun akhirnya mengalah.
Untuk kesekian kali,
Ato memohon, namun kali ini korban meminta agar Alfina mengijinkan dua
anaknya untuk kembali ke Cilegon dikarenakan harus masuk sekolah. Alfina
pun mengijinkan Ato untuk membawa pulang dua anaknya.
Beberapa
bulan kemudian, tepatnya 2 Juli 2012, Ato beserta kedua anaknya pergi ke
Garut dengan maksut untuk menjenguk Alfina. Namun, alangkah terkejutnya
Ato ketika mendapati Alfina tengah berduaan dengan seorang laki-laki di
ruang tamu rumahnya.
Kepergok, Alfina bukannya minta maaf tetapi
malah membentak Ato dan dengan nada emosi mengatakan 'kamu bukan suami
saya lagi ceraikan saya atau saya yang gugat cerai kamu'.
Ato pun
lantas menanyakan sosok laki-laki tersebut kepada ibu mertuanya.
Bukannya penjelasan yang membuat tenang, si ibu mertua malah membenarkan
bahwa laki-laki tersebut sudah menjalin hubungan yang sangat dekat
selayaknya orang berpacaran dengan Alfina.
Pasca insiden
memilukan tersebut, komunikasi yang terjalin antara Ato dan Alfina hanya
sebatas telepon. Di dalam sambungan telepon, dengan kurang ajarnya
Alfina mengatakan 'Saya tidak pernah dan anggap saja tidak ada
pernikahan dan kalaupun ada pernikahan anggap saja saya menyewakan rahim
saya untuk melahirkan anak-anak kamu.'
Mendengar perkataan itu, korban sangat kecewa dan terpukul sehingga korban merasa terguncang jiwanya.